Saturday, July 21, 2018

Budidaya Tanaman Cabai Merah di Pekarangan

bacajuga

Oleh: Vredighrichal Gurahman


                                                        sumber: Travel.kompas.com

Tanaman cabai merah adalah salah satu komoditas hortikultura penting yang ada di Indonesia. Sebab komoditas ini merupakan komoditas yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data BPS (2018), konsumsi cabai merah perkapita seminggu di tahun 2017 yaitu 0.034 ons. Banyak hal yang menjadi alasan masyarakat Indonesia menggunakan cabai merah sebagai bahan makanan tambahan. Jika dilihat dari segi gizi, dalam Ashari (2006), buah cabai mengandung Vitamin A, Vitamin C, Riboflavin, Kalsium Fosfor, Besi, Niasin, Asam Askorbat dll. Selain itu kegemaran masyarakat Indonesia terhadap rasa pedas yang terkandung di Cabai merah.



Tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap buah cabai membuat harga komoditas cabai menjadi berfluktuasi. Dtambah lagi ketika menjelang hari raya, harga komoditas cabai dapat mencapai lebih dari Rp50.000,00. Untuk mensiasati hal tersebut, kita dapat memanfaatkan lahan pekarangan yang sempit untuk menanam tanaman cabai baik untuk dijual maupun untuk konsumsi sendiri.

Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah:
1. Tanah
2. Pupuk kandang/Pupuk organik
3. Sekop kecil
4. Polybag 5 kg.
5. Nampan plastik
6. Benih cabai
7. Pupuk NPK

                                                    sumber: bibitbunga.com


1. Pemilihan Benih dan Penyemaian


Terdapat banyak varietas cabai yang ada di pasaran. Untuk jenis cabai yang akan ditanam dapat membelinya di toko pertanian yang menjual benih cabai merah bersertifikat. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa benih yang akan ditanam memiliki kualitas yang baik. Namun jika tidak ingin membeli benih di toko pertanian dapat juga menggunakan benih lokal hasil seleksi sendiri. Caranya pilihlah buah cabai merah yang memiliki bentuk visual yang baik, tidak ada geala dan tanda penyakit dibuahnya. Setelah itu benih dikeringkan dengan menggunakan sinar matahari selama 1 hari.


2. Penyemaian Benih


Sebelum ditanam di polybag, sebaiknya benih terlebih dahulu disemai pada wadah nampan plastik yang telah diisi tanah. Benih disebar dengan satu lubang satu benih. Jarak antar lubang tanam lebih kurang 5 cm. Lalu disiram dan dinaungi agar tidak terkena sinar matahari langsung. Bibit yang sudah memiliki 3-4 helai daun sudah dapat dipindah ke polybag.


3. Penyiapan Media Tanam


Diisi polybag ukuran 5 kg dengan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 dengan2 bagian tanah dan 1 bagian pupuk kandang. Setelah itu tambahkan pupuk NPK kurang lebih 2 sendok lalu diaduk rata. setelah tercampur rata antara tanah, pupuk kandang dan pupuk NPK, dimasukkan kedalam olybag yang sebelumnya pada bagian dasar polybag diberikan sabut kelapa, pecahan genteng atau styrofoam. Penambahan pecahan sabut kelapa ini brtujuan agar tidak ada genangan di areal perakaran tanaman cabai. Polybag diisi sampai penuh.


4. Pemindahan tanam


Bibit cabai yang telah berdaun 3 sudah dapat dipindah ke polybag. kegiatan pemindahan dilakukan secara hati-hati dengan mensekop minimal 3 cm dari pangkal batang bibit. Hal ini bertujuan agar akar tanaman cabai tidak terputus ketika proses pemindahan berlangsung. Usahakan saat mensekop bibit beserta dengan mendia tanamnya. Kegiatan pemindahan dilakukan saat pagi atau sore hari agar tidak terlalu terik. Bibit lalu disiram dengan air secukupnya.


5. Pemeliharaan dan Perawatan


Pemupukan dilakukan dengan meggunakan pupuk NPK sebanak 1 sendok sejajar dengan bagian ujung daun. Hal ini disebabkan jika pemupukan terlalu dekat dapat menyebabkan tanaman cabai mati. Apabila ingin mendapatkan cabai organik dapat menyemprotkan pupuk organik dibagian tajuk dan perakaran tanaman.

Penyiraman dilakukan pada saat yag dibutuhkan. Jika polybag masih basah akibat hujan atau cuaca tidak terlalu terik, maka penyiraman dapat dilakukan dihari selanjutna. Namun jika cuaca terik penyiraman dilakukan 1 kali sehari.

Pengajiran bertujuan untuk menjaga agara taaman cabai tetap berdiri tegak. Ajir dapat tebuat dari batang logam ataupun bambu. Panjang ajir minimal 30 cm dengan diameter ajir minimal sama denan diameter batang tanaman cabai.

Penyiangan gulma dilakukan setiap 1 minggu sekali atau dilakukan kapan saja djika dirasa sekitar areal pertanaman terdapat gulma. Penyiangan menjadi penting sebab gulma dapat menjadi saingan tanaman cabai dalam mendapatkan unsur hara, air dan cahaya matahari.

Pengendalian Hama dan Penyakit dapat dilakukan dengan metode hand picking atau diambil dengan menggunakan tangan, atau dengan menggunakan pestisida organik. Salah satu pestisida yang mudah dibuat adalah dengan menggunakan temu-temuan yang dihaluskan lalu diberikan air dan dicampur dengan telur busuk. Atau dapat juga membeli pestisida sintetik di toko pertanian.


6. Pemanenan

Buah cabai sudah dapat dipanen bergantung dengan varietas tanaman cabai yang ditanam. Biasanya umur panen cabai merah yaitu 60-80 hari. Buah cabai yang layak dipanen adalah buah cabai yang sudah merah namun masih terdapat sedikit warna hjau dibuahnya.









No comments:

Post a Comment